Mercusuar Sembilangan Pemberi Isyarat Perjalanan Kapal

Foto oleh: D Indah Nurma Tahun 2011


FYI, mengenai lokasi mercusuar ini.  Terletak di Desa Sembilangan, Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan. Dari kaki Jembatan Suramadu sisi Madura lurus saja sampai menemukan APILL (Alat Pengatur Isyarat Lalu Lintas) dan signage arah Bangkalan dan Pamekasan. Ikuti saja arah ke Bangkalan kota sampai setelah Bebek Sinjay menemukan APILL lagi belok saja ke arah kiri di Jalan Halim Perdana Kusuma. Kemudian lewat tempat ziarah Kyai Kholil, bertanyalah jika tidak tahu. Ah yasudahlah berikut ini penampakan di goole map untuk rute terbaik yang saya lewati. Kalau masih tidak ngerti bisa tanya saya langsung atau ajakin saya main. Haha..



FYI lagi, mengenai sejarah dari mercusuar sembilangan ini. Dulunya berfungsi untuk mengintai gerak-gerik musuh yang akan memasuki Madura. Oleh karena itu, mercusuar dibangun di pinggir pantai paling barat Madura untuk mengintai kapal musuh yang akan memasuki wilayah Bangkalan dari sisi barat. Oh ya, jika anda melihat desain si mercusuar ini akan sangat mirip dengan yang di Anyer (jika sudah pernah ke sana). Dibangun pada masa yang sama.
Oh ya, perjalanan 1 September 2013 ini bukanlah pertama kali saya ke sini tapi sudaj keempat kalinya. Yang pertama dan kedua waktu saya semester 2 di tahun 2011. Yang ketiga ya di tahun ini juga, itu pun karena ingin bernostalgia pertama kali ke sana. Oh ya, waktu itu bisa menemukan lokasi ini karena ada tugas mata kuliah komputasi perencanaan. Sekilasnya bisa dibaca di blog lawas kami yang berfungsi sebagai logbook http://mercusuarbangkalaninnewconcept.blogspot.com/ dan waktu itu saya yang bertugas untuk menggambar bagian mercusuarnya lho, mulai dari nol dan alhamdulillah nayamul mirip lah.
Hari ini, mumpung liburan jadi sengaja pengen ke sana sama sahabat saya dari SMP, yaitu Nurul Alfiana yang biasanya saya panggil Yuyung. Haha... Pengen menikmati momen liburan di tempat yang saya suka sama sahabat saya itu. Jadilah kami pagi-pagi berangkat ke sana dengan dua buah roda yang seperti kuda bentuknya, tapi kuda besi. Orang bilang sih itu motor namanya. Haha... Di sana itu ada mercusuarnya (pastinya lah...). Terdapat sekitar 18 lantai yang lantai teratas untuk lampu suarnya dan lantai 17 kita bisa melihat ke seluruh penjuru sejauh jarak pandang kita. Di depan berhadapan dengan Pulau Mengare yang merupakan bagian dari Kabupaten Gresik, saya pernah ke sana juga dan di sana ada Benteng Portugisnya, ada pula bunga bangkainya. Lalu perairannya merupakan jalur pelayaran yang sibuk, jadi jangan heran kalau anda akan menjumpai banyak kapal yang berlayar.
Banyak Kapal
Tempat ini memang bukan merupakan tempat wisata tapi dalam perkembangannya, orang-orang mengunjungi tempat ini sebagai objek yang menarik untuk dikunjungi. Dan entah sejak kapan sebelum masuk site mercusuar ada pungli sih, 2000 rupiah untuk motor dan 5000 rupiah untuk mobil. Yaa anggap saja itu shodaqoh. Kalau mau masuk dan naik ke mercusuar memang ada penjaganya dan dipungut biaya juga untuk 1 motor 2 orang sebesar 5000 rupiah. Tidak tahu lagi jika berjalan kaki. Yang jelas naik saja jika sudah di sana, daripada menyesal. Hehe..
Foto oleh: D Indah Nurma
Edit oleh: Nui D'Criptograph
Di atasnya adalah lampu suar
Foto dan edit oleh: Nui D'Criptograph
Foto oleh: Yuyung
Foto oleh: saya :D
Sebenarnya tujuan ke sana adalah untuk duduk-duduk di atas, melihat laut biru, dan kapal-kapal yang berlayar, mau menghilangkan galau, haha...Tapi gagal total bro. Itu semua karena tiba-tiba saja ada segerombolan orang jayus tanya-tanya tentang tempat tersebut dan DIY, buyarlah semua. Yang kedua, ada pengunjung dari Jakarta yang minta poto2 bareng, waaah ada apa ini minta poto bareng? Apa saya selebriti yg lupa ingatan? haha... Kacau lah pokoknya, udah gak mood buat duduk-duduk menikmati lautan dari atas sana, sehingga saya memilih poto-poto sajalah, lho gak mood kok malah pilih foto-foto? :p Yasudah kami langsung turun dan melihat-lihat sekitar mercusuar lalu segera pulang. Kalau pulang tak lupa mampir ke tempat makan yang sedang naik pamornya. Yaaa apalagi kalau bukan Nasi Bebek Sinjay :D FYI, seporsi sekitar 18.000 rupiah (ini harga kalau tidak/belum redenominasi ya). Lalu pulangnya, saya tercengang kagum luar biasa. Dari pulau ini saya melihat gunung kesukaan saya lebih terlihat gagah. Melongo brader sepanjang perjalanan pulang. Sumpah saya baru tahu gunung itu bisa terlihat dari sini bahkan lebih mengagumkan.


Foto-foto dan edit oleh: Nui D'Criptograph

Ini gunung yang saya maksud
Yuyung di Bebek Sinjay

Post a Comment

0 Comments